Bandung – Seorang pegawai PT KAI menegur sekelompok orang yang mengatasnamakan mahasiswa dan melakukan penggalangan dana untuk anak kanker di luar kawasan Stasiun Bandung.

Melalui media sosial (medsos) TikTok @roeswantara, sejumlah video menegur sekelompok orang yang melakukan penggalangan dana dibagikan oleh pria tersebut.

“Hati-hati modus mahasiswa charity di stasiun-stasiun,” tulis @roeswantara di video yang diunggahnya.

Dalam video tersebut, Roeswantara berbincang dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai mahasiswa. Kemudian, Roeswantara menanyakan asal kampus perempuan tersebut. Namun, saat ditanya lebih dalam, mahasiswa tersebut tak dapat menjawab pertanyaan Roeswantara.

Perempuan itu kemudian berdalih. Ia mengaku berstatus sebagai mahasiswa baru di salah satu kampus di Kota Bandung. Perempuan itu mengaku sedang mengikuti kegiatan pengalangan dana bersama komunitas charity di Bandung.

Perempuan tersebut juga berdalih jika dirinya sudah dapatkan izin dari sekuriti yang berjaga di stasiun. Namun ketika Roeswantara menyebut dirinya sebagai pegawai PT KAI, perempuan tersebut tak bisa berkata apa-apa.

Roeswantara menegur kelompok itu karena banyak pengguna Kereta Api (KA) yang keluar dari stasiun terganggu dengan keberadaan mereka. Meski sudah diimbau dan akan dilaporkan ke Satpol PP sekelompok orang tersebut tak menghiraukan imbauannya.

“Kalian sudah viral, saya sudah sering tegur kalian, karena orang-orang kayak begini nggak tahu kalian bukan mahasiswa beneran,” kata Roeswantara.

Video yang diunggahnya itu sudah diputar hampir 10 juta kali, disukai lebih dari 400 ribu pengguna TikTok dan mendapatkan komentar hampir mencapai 10 komentar.

Aksi menegur Roeswantara itu, menuai pujian dari warganet. Banyak warganet yang memberi komentar. Warganet mengaku terganggu dengan keberadaan sekelompok orang tersebut, bahkan terkesan memaksa dan mematok saat melakukan penggalangan dana tersebut.

Tak hanya di stasiun Bandung, ada juga warganet yang merasakan pengalaman yang sama di stasiun lainnya. Ada juga warganet yang mengatakan jika dirinya pernah mendapatkan tawaran untuk bekerja dengan modus yang sama. Modus lainnya, selain menggalang dana untuk anak cancer, sda juga yang bermodus untuk anak putus sekolah.

“Keren mang karena kenyamanan penumpang KAI di sekitar stasiun lebih diutamakan biar tidak terganggu kenyamanannya,” kata pemilik akun @inisialR.

“Sering bgt setiap ke bandung, ada charity” ini kirain ngasih seikhlashnya ternyata ada nominal 150-200k trs dikasih voc diskon makanan tp gbsa dpake,” kata pemilim akun @Ama.

“2 minggu lalu, ada mahasiswa gitu juga di sta gubeng baru jam 18.00. bilangnya event charity, aku mikirnya seikhlasnya, ternyata ada nominalny 150k,” kata pemilik akun @DwiKausaPutri.

“Kemaren pas ke bandung di pintu utara sistemnya bayar 150k kita dapet kupon. Gatau ini sama atau ga, ngakunya buat sekolah anak ga mampu,” kata pemilik akun @Raydan.


Respons PT KAI Daop 2 Bandung
Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait informasi dugaan charity palsu dengan modus menjual voucher untuk anak kanker.

“Jadi gini, itu di luar bukan di dalam. Kalau di luar kita tidak bisa menindak penuh, akan tetapi ramainya itu dari postingan tersebut banyak warga memiliki pengalaman yang sama dan ada penumpang kereta api yang tidak nyaman dengan keberadaan orang tersebut,” kata Mahendro Senin (30/10/2023).

“Kalau ada yang ke dalam kami halau, kami tegur dan agar pindah ke tempat lain saja,” ucap dia menambahkan.

Mahendro menyebut, belum diketahui apakah charity yang dilakukan sekelompok orang itu memiliki izin untuk melakukan penggalangan dana. Namun, menurutnya dalam hal ini dinas terkait yang harus turun tangan.

“Tapi kalau itu sudah mengganggu kenyamanan, meresahkan pengguna jasa kereta api, kami berharap Satpol PP bisa terlibat dan berikan pemahaman aturan mainnya. Mungkin yang bikin risih karena dikerumuni banyak orang,” terang Mahendro.

Mahendro pastikan tidak ada kegiatan penggalangan dana di dalam kawasan stasiun, dan jika ada akan ditindak. Namun, ada juga komunitas yang pernah melakukan kegiatan di kawasan stasiun dan berizin. Penempatan penggalangan dana bagi komunitas yang berizin pun ditentukan lokasinya sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang KA.

“Kalau mau bikin acara harus dapat izin, sebagai contoh Green Peace mendapatkan izin, melakukan penggalangan dana dan itu berizin ke kami. Pernah, karena jelas kegiatannya,” pungkasnya. (sc:detik.com)

By admin

Leave a Reply