Jakarta – Apakah detikers pernah merasakan tersentak kaget saat tidur kemudian terbangun? menurut studi, ternyata hal ini adalah kondisi yang normal. Tapi apa penyebab sebenarnya ya?

Kondisi tersentak saat tidur kerap disebut sebagai “hypnic jerks”. Ini adalah kejadian normal yang dapat terjadi pada pria dan wanita dari segala usia.

Menurut seorang profesor kedokteran klinis di Fakultas Kedokteran Keck Universitas Southern California, Dr Raj Dasgupta, diperkirakan hampir 70% populasi pernah mengalami hypnic jerks.

“Secara medis, hypnic jerk tergolong dalam jenis mioklonus, yaitu kategori gerakan otot yang cepat dan tidak disengaja. Contoh klasik mioklonus adalah cegukan,” ucapnya dalam CNN, dikutip Kamis (4/1/2023).

Apa Itu Hypnic Jerks?

Hypnic jerks atau juga disebut permulaan tidur merupakan kontraksi otot yang tiba-tiba dan tidak disengaja yang mungkin dialami saat tertidur.

Hypnic adalah kependekan dari hypnagogic, sebuah kata yang menggambarkan transisi antara terjaga ke tidur, yaitu saat sentakan tersebut terjadi.

Hypnic jerk terjadi secara acak saat tertidur, dan biasanya hanya memengaruhi satu sisi tubuh, seperti lengan kiri dan kaki kiri, seperti dijelaskan dalam situs Sleep Foundation.

Biasanya sentakan ini cukup kuat untuk membuat seseorang terbangun dan mengganggu proses tertidur. Di sisi lain, gejalanya mungkin sangat ringan sehingga orang yang terkena tidak menyadarinya sama sekali.

Apa Penyebab Tersentak Kaget Saat Tidur?

Para peneliti belum mengetahui secara pasti apa penyebab hypnic jerk, tetapi ada beberapa teori. Sentakan hypnic dan jenis mioklonus lainnya dimulai di bagian yang sama di otak yang mengontrol respons terkejut.

Saat tertidur, terkadang terjadi ‘misfire’ atau kemacetan di antara saraf di batang otak retikuler, sehingga menimbulkan reaksi yang berujung pada hypnic jerk.

Misalnya, ketika otot benar-benar rileks, meskipun ini adalah bagian normal dari tertidur, otak secara keliru berasumsi bahwa kita benar-benar tertidur dan bereaksi dengan menggerakkan otot-otot.

Selain itu, hypnic jerk juga merupakan reaksi fisik terhadap gambaran seperti mimpi yang menyertainya

Meski tidak ada yang tahu persis mengapa tubuh tersentak kaget saat tertidur, para ahli percaya asupan kafein yang berlebihan dan stres fisik atau emosional dapat meningkatkan frekuensinya.

“Mereka juga mungkin disebabkan oleh kelelahan atau kurang tidur. Namun, sebagian besar hypnic jerk terjadi secara acak pada orang sehat,” ucap Dasgupta.

Sementara itu, untuk mengurangi kondisi tersentak saat tidur, ahli menyarankan untuk mengurangi asupan kafein dan stress yang berlebihan.

Ahli juga menyarankan untuk mencoba meditasi dan fokus sebelum tidur. Penting juga untuk mempertahankan rutinitas tidur, seperti tidak terpapar layar gadget atau cahaya.

By admin

Leave a Reply