Surabaya – Selama menjalankan ibadah puasa, tubuh kekurangan cairan. Kurangnya cairan pada tubuh bisa mempengaruhi fungsi ginjal. Ada aturan minum air putih untuk menjaga ginjal tetap sehat.
Harus diakui orang yang sedang berpuasa selama Ramadan mungkin akan sering lupa minum air putih baik saat berbuka puasa maupun saat sahur. Padahal ini penting.
Menurut Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH, konsumsi air putih yang cukup supaya ginjal tetap sehat sangat dianjurkan.
“Mengenai air putih, memang dianjurkan untuk mengonsumsi air yang cukup. Jadi disesuaikan dengan umur dan aktivitas,” jelas dr Pringgodigdo dilansir dari detikHealth.
Dia menjelaskan bahwa secara umum selama 24 jam setiap orang harus memenuhi kebutuhan air di tubuhnya karena ginjal juga bekerja selama 24 jam penuh.
“Karena ginjal juga bekerja selama 24 jam, jadi kebutuhan air selama 24 jam itu harus terpenuhi dengan baik,” sambung dr Pringgodigdo.
Nah, untuk mencukupi kebutuhan air itu dia menyarankan agar setiap orang yang menjalankan puasa sebisa minum sesuai aturan yang dianjurkan tetapi tidak perlu terlalu terburu-buru.
Terutama pada waktu berbuka puasa hingga waktu sahur, selama itulah setiap Umat Muslim bisa memenuhi kebutuhan air untuk tubuh masing-masing.
“Tidak perlu dikejar misalnya pada saat buka atau sahur. Jadi sepanjang kita tidak tidur, di saat itu kita sebaiknya memenuhi kebutuhan cairan kita,” kata dr Pringgodigdo.
“Untuk orang dewasa sehat, dianjurkan minum sebanyak 2-2,5 liter sampai maksimal 3 liter itu harus dipenuhi. Bisa dari setelah buka sampai sahur,” bebernya.
Panduan minum air putih ini bahkan telah diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI. Panduan ini dikeluarkan agar selama puasa kebutuhan cairan tubuh masyarakat tetap tercukupi.
Simak pembagian waktu yang disarankan Kemenkes untuk memenuhi kebutuhan 8 gelas putih dalam sehari.
