
Jakarta – Sebanyak 10 warga negara asing (WNA) di Bali membuat petisi karena suara kokokan ayam yang dianggap mengganggu ketenangan mereka. Mereka diketahui sedang tinggal di salah satu homestay di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung.
Petisi ini awalnya didapati oleh Satuan Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kuta Selatan. Kepala Seksi Trantib Kecamatan Kuta Selatan I Kadek Agus Alit Juwita menyebut petisi itu dilayangkan pada Kamis lalu (2/3/2023).
“Jadi ayamnya itu berkokok setiap hari dan dia keberatan berkokoknya itu di kala subuh (pukul 4-5 pagi), siang juga berkokok,” kata Alit Juwita dilansir detikBali, Jumat (3/3/2023).
Akhirnya salah satu bule Rusia yang sedang tinggal di Anuma Bay View, datang ke kantor Trantib dengan pihak homestay bernama Agus. Para tamu itu disebut telah menginap selama sebulan lebih.
Setelah itu, Alit mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya melakukan mediasi. Namun upayanya itu berakhir gagal.
Lebih lanjut, salah satu WNA bernama William bahkan menuding pemilik ayam itu terlibat judi atau sabung ayam. Dia mengatakan bahwa pemilik ayam itu mempertarungkan ayamnya dan menyebut hal itu ilegal di Indonesia.
“Dia itu bertarung ayam dan itu ilegal di Indonesia. Hukum lemah. Pria ini (sang pemilik) memiliki banyak ayam dan mereka berkokok mulai jam 3 pagi, membuat orang lain tidak bisa tidur,” tuturnya ditemui detikBali di Homestay Anumana Bay View, Jumat (3/3).
Diketahui pemilik ayam itu bernama Wayan Agus Juli (26), warga Pondok Mekar 2 di Jalan Kampus Udayana, Jimbaran. William sempat menawarkan Rp 500 ribu untuk memindahkan ayam-ayam itu tapi ditolak.
“Saya menawarkan dia Rp 500 ribu untuk memindahkan ayam-ayamnya. Tetapi, dia tidak mau menerima uang itu,” terang William yang mengklaim purnawirawan.
Sementara, Wayan Agus Juli (26), pemilik ayam itu mengaku cuek dengan petisi tersebut. Agus mengaku enggan memindahkan ayam jagonya yang dia taruh di sangkar bambu itu. Sebab, ia lahir dan besar di lingkungan itu.
“Saya nggak peduli. Saya lho udah dari zaman Belanda di sini kakek dan nenek saya,” kata Agus tertawa saat ditemui detikBali di rumahnya di Jalan Kampus Unud, Pondok Mekar 2, Jimbaran, Kuta Selatan, Jumat (3/3).
Agus lalu menyebut bule asal Amerika Serikat di lingkungan itu juga sempat mengungkap keberatan dengan suara ayamnya yang berkokok setiap hari pada 2020. Namun, Agus tak begitu menghiraukannya.
“Dia menemui saya ke rumah. Kalau dia ngomong, masuk telinga kanan keluar kiri. Saya nggak bisa bahasa Inggris, jadi cuma jawab yes no yes no,” imbuh Agus.