Surabaya – Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Teka-teki identitas sesosok mayat pria yang ditemukan mengapung di aliran sungai Brantas, di Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang akhirnya terkuak. Korban adalah mahasiswa berinisial MAS (24), warga Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sebelumnya, jasad korban pertama kali ditemukan oleh pemancing. Dari keterangan yang dihimpun, seorang pemancing awalnya mencurigai sosok mayat yang mengapung di aliran sungai Brantas, sekitar pukul 06.00 WIB.

Mahasiswa tersebut diduga bunuh diri di Sungai Brantas. Aksi nekat ini dipicu lantaran korban depresi saat mengerjakan skripsi.
Berikut fakta-fakta mahasiswa bunuh diri di Sungai Brantas gegara skripsi tak tuntas:
1. Identitas Korban
Polisi mengungkapkan identitas korban yang merupakan mahasiswa sebuah kampus di Malang.

“Dari hasil identifikasi diketahui korban adalah warga Kepanjen berinisial MAS dengan status mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Malang,” ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat kepada wartawan, Selasa (9/1/2024).

Gandha mengatakan kepastian identitas korban diperkuat dari keterangan keluarga yang mengacu pada ciri-ciri fisik. Selain dari proses identifikasi sidik jari korban.

“Terkait identitas korban juga diperkuat dari keterangan kakaknya, sesuai ciri-ciri yang dimiliki korban,” ungkapnya.


2. Tak Ditemukan Tanda Kekerasan pada Korban
Gandha menyebutkan dari hasil pemeriksaan juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Sehingga dipastikan penyebab kematian murni bunuh diri.

“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dipastikan penyebab kematian bunuh diri dengan menjatuhkan diri ke aliran sungai,” sebutnya.

Jasad MA ditemukan hanya menggunakan kaos warna hitam dan celana dalam. Tidak ada identitas lain maupun barang-barang pribadi yang ditemukan di sekitar lokasi.


3. Keluarga Tolak Autopsi
Sementara itu, di sekujur tubuh korban terdapat lebam mayat yang diperkirakan luka-luka tersebut diduga akibat korban terbentur bebatuan di sepanjang aliran sungai.

“Keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan keluarga masih hafal dengan ciri-ciri kaos yang dikenakan korban,” bebernya.


4. Korban Diduga Depresi.
Belakangan diketahui, pemicu MAS bunuh diri karena depresi.
“Dari keterangan keluarga diketahui korban diduga mengalami depresi. Karena skripsi yang tidak bisa diselesaikan,” ujar Gandha.


5. Korban Mahasiswa Semester 9
Gandha menyebut korban tercatat sebagai mahasiswa semester 9 di salah satu perguruan tinggi negeri di Malang. Belum dapat menyelesaikan bangku kuliah diduga mendorong korban bunuh diri.

“Yang bersangkutan itu sudah kuliah di salah satu kampus di Malang, semester 9, tidak lulus-lulus. Depresi karena kuliahnya nggak selesai, hambatan pada skripsi. Itu disampaikan oleh keluarga,” bebernya.


6. Korban Dikenal Pendiam
Gandha menambahkan dari keterangan keluarga juga diketahui bahwa korban memiliki pribadi yang pendiam dan cenderung menyendiri.

“Dan berdasarkan keterangan keluarga disampaikan bahwa korban orangnya introvert dan sering mengurung diri di kamar,” imbuhnya.


7. Korban Pernah Mencoba Bunuh Diri
Penyelidikan petugas juga menemukan rekaman CCTV, di saat korban meloncat pagar rumah, pada 6 Januari 2024 sekitar pukul 03.01 WIB. Diduga saat itulah korban meninggalkan rumah dan memutuskan untuk bunuh diri.

“Jadi dia (korban) mulai meninggalkan rumah itu dari 6 Januari 2024, tercatat dari CCTV itu jam 03.01 WIB, dengan cara memanjat pagar rumah dan langsung pergi dari rumah,” beber Gandha.

Di luar itu, lanjut Gandha, pihaknya juga mendapatkan keterangan dari keluarga jika korban pernah mencoba untuk bunuh diri, yang dilakukan pada pertengahan 2023 lalu. Namun, entah alasan apa, korban kemudian kembali pulang ke rumah.

“Sekitar pertengahan tahun 2023 itu sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri, dengan bercerita pernah melompat di Sungai Metro, dekat Talangagung,” pungkasnya.

By admin

Leave a Reply